SIMALUNGUN.Dutakhabarterkini.co.id -//
Kurangnya pengawasan dinas PUPR kabupaten simalungun di duga terjadinya pungli dan jual beli tanah galian resapan air proyek pembangunan pemerintah,di ruas jalan dolok ilir-laras menimbulkan keresahan masyarakat.
menurut keterangan masyarakat yaitu (MW) kegiatan ini kerap di jadikan lapak mencari keuntungan pribadi bagi oknum,oknum yg tidak bertanggung jawab, jelas sesuai SOP nya Tanah galian untuk resapan air itu tidak boleh diperjual belikan.
masyarakat menyoroti dimana dinas PUPR sebagai penanggung jawab proyek pembangunan dolok ilir-laras di dalam pengawasan nya.
Sementara masyarakat menjerit meminta agar memaksimalkan volume penyiraman jalan di tambah akibat volume debu yg meningkat yg disebabkan musim kemarau itu tidak di realisasikan oleh pihak Vendor/ pemborong..
di sebagian sisi lain masyarakat menyoroti adanya dugaan pungli dan jual beli tanah galian resapan proyek pembangunan pemerintah yg di lakukan oleh orang,orang dalam proyek pembangunan.
miris saja dimana masyarakat membutuhkan penyiraman jalan yg maksimal di sisi lain mereka meraut keuntungan dari proyek pembangunan jalan ,ujar salah satu masyarakat (MW.)
Masyarakat meminta ketegasan pemkab simalungun untuk menindak lanjuti dugaan pungli dan jual beli tanah galian proyek pemerintah itu, dan harus memaksimalkan penyiraman jalan karena semua anggaran sudah di tentukan dari pemerintah.
RED - DKT .AKPERSI.
.jpg)
