Duta Khabar Terkini

Puluhan Wartawan Geruduk Pemko Tanjungbalai, Desak Wali Kota Copot Kadis Perindag


Dutakhabarterkini.co.id  //Tanjungbalai –Suasana di Kantor Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungbalai mendadak memanas, Kamis pagi (17/4/24), saat puluhan wartawan dari berbagai media menyerbu kantor wali kota.

Aksi ini merupakan bentuk protes keras atas dugaan pengancaman terhadap seorang jurnalis oleh oknum yang diduga suami Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Tanjungbalai, Yustina Klara.

Kericuhan ini bermula dari sebuah berita yang diunggah oleh salah satu media online, mengangkat dugaan pemotongan honor tenaga honorer oleh Yustina Klara. Berita tersebut viral di media sosial dan memicu respons keras dari akun Facebook bernama “Riadi Nenggolan”, yang diduga akun tersebut milik dari suami sang Kadis.

Komentar bernada kasar dan ancaman fisik muncul di kolom komentar akun facebook milik”Richi” tersebut, mengarah langsung kepada wartawan yang menulis berita. Komentar tersebut berbunyi mengancam, bahkan menyebutkan akan “menghabisi” sang jurnalis, yang sontak membuat komunitas pers bereaksi keras.

Oknum pemilik akun, yang diduga bernama Riadi Nainggolan, tengah dilaporkan ke Mapolres Tanjungbalai. Namun, wartawan tidak tinggal diam. Dengan komando dari Syafrizal Manurung, massa jurnalis mendatangi Kantor Pemko untuk mendesak Wali Kota Tanjungbalai, Mahyaruddin Salim Batubara, agar mencopot Yustina Klara dari jabatannya.

“Kami minta ketegasan dari Wali Kota. Ini bukan hanya soal ancaman terhadap satu wartawan, tapi pelecehan terhadap seluruh profesi jurnalis,” ujar Syafrizal dengan nada tegas dalam orasinya.

Massa aksi diterima langsung oleh Wali Kota Mahyaruddin Salim Batubara yang menyampaikan akan menindaklanjuti laporan dan tuntutan para wartawan secara serius. Ia menyatakan bahwa pemerintah kota tidak akan mentolerir tindakan intimidatif terhadap insan pers.

“Saya berkomitmen menjaga kebebasan pers dan akan mendalami semua laporan yang masuk. Jika terbukti, akan ada sanksi tegas,” ujar Mahyaruddin di hadapan para wartawan.

Aksi ini menjadi peringatan keras bagi pejabat publik agar tidak bermain-main dengan integritas jurnalisme dan kebebasan berpendapat di era demokrasi.(Ilham)..


RED - DKT .. AKPERSI

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR