Duta Khabar Terkini

Dugaan Penyimpangan Dana Desa Sei Priok: Anggaran Tidak Tepat Sasaran dan Berpotensi Korupsi

Dutakhabarterkini .co.id.   //Sei Priok – Pengelolaan Dana Desa Sei Priok tahun 2024 menjadi sorotan setelah muncul dugaan penyimpangan dalam penggunaannya.

Berdasarkan laporan pertanggungjawaban yang beredar, anggaran yang telah disalurkan diduga tidak tepat sasaran, bahkan terindikasi adanya praktik korupsi.

Menurut data pembaruan terakhir pada 19 Desember 2024, Dana Desa Sei Priok memiliki pagu anggaran sebesar Rp 767.480.000, dengan jumlah penyaluran yang sama. Penyaluran dana terbagi menjadi dua tahap:

Tahap pertama: Rp 366.396.200 (47,74%)

Tahap kedua: Rp 401.083.800 (52,26%)

Tahap ketiga: Rp 0 (0%)

Namun, alokasi dana dalam laporan pertanggungjawaban menunjukkan adanya kejanggalan. Beberapa pos anggaran yang mencuri perhatian antara lain:

Pengelolaan Perpustakaan Desa hanya dialokasikan Rp 7.000.000, jumlah yang dinilai minim untuk pengadaan buku dan insentif penjaga perpustakaan.

Pembangunan/Rehabilitasi Balai Desa menyerap anggaran Rp 168.405.000, namun belum ada kejelasan mengenai realisasi fisiknya.

Penyuluhan dan Pelatihan Kesehatan untuk masyarakat hanya mendapat Rp 22.740.000, lebih kecil dibandingkan beberapa pos lainnya.

Penyelenggaraan Posyandu, termasuk untuk makanan tambahan ibu hamil dan lansia, hanya mendapat Rp 4.450.000, angka yang dinilai tidak mencukupi untuk pelayanan kesehatan masyarakat.

Operasional Pemerintah Desa menerima Rp 11.500.000, tetapi belum ada laporan rinci mengenai penggunaan dana tersebut.

Pelatihan dan Bimtek Teknologi Tepat Guna untuk Pertanian/Peternakan menyerap Rp 46.550.000, yang perlu diverifikasi apakah benar-benar direalisasikan.

Pengadaan dan Pembangunan Sarana Prasarana Pemasaran Produk mendapat alokasi Rp 69.751.000, tetapi belum diketahui hasil nyata dari proyek ini.

Keadaan Mendesak dicantumkan dua kali dengan jumlah Rp 18.000.000 masing-masing, tanpa ada rincian terkait urgensi penggunaannya.

Masyarakat Menuntut Transparansi

Ketimpangan dalam alokasi anggaran ini memicu pertanyaan di kalangan masyarakat. Sejumlah warga Sei Priok mempertanyakan apakah dana desa benar-benar digunakan sesuai peruntukannya atau justru mengalir ke kepentingan tertentu.

"Kami melihat ada beberapa anggaran yang besar, tetapi tidak jelas manfaatnya bagi masyarakat. Sementara program penting seperti kesehatan dan pendidikan justru mendapatkan dana yang kecil," ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.

Pihak berwenang diharapkan segera melakukan audit dan investigasi terhadap pengelolaan Dana Desa Sei Priok agar tidak terjadi penyalahgunaan yang dapat merugikan masyarakat. Aparat penegak hukum dan inspektorat daerah diharapkan turun tangan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana ini.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pemerintah desa belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan penyimpangan ini. Masyarakat berharap ada penjelasan terbuka dan tindakan konkret guna mencegah potensi korupsi dalam pengelolaan dana desa.


DKT - RED

SPONSOR
Lebih baru Lebih lama
SPONSOR